Bahan Alkitab : Kejadian 41:37-45
Ayat Indah :
Matius
25:21
“Baik sekali perbuatanmu
itu hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia dalam perkara kecil,
aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dan perkara yang besar.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong
anak:
- Bisa membedakan mana Yusuf
sebagai Raja di Mesir dengan Yusuf ayah Yesus.
- Mengetahui bagaimana
perjalanan hidup Yusuf.
- Mengerti makna penyertaan
Tuhan bila mereka tetap setia kepada-Nya.
URAIAN PELAJARAN HARI INI:
Yusuf adalah anak ke-11 dari 12 anak laki-laki Yakub. Yusuf yang akan
kita ceritakan kali ini berbeda dengan Yusuf ayah dari Tuhan Yesus. Yusuf yang
ini hidup jauh sebelum Tuhan kita Yesus lahir di Bethlehem.
Yusuf merupakan anak kesayangan Yakub, namun itu pulalah yang membuat
anak laki-laki Yakub yang lain sangat cemburu bahkan terkadang sangat membenci
Yusuf. Puncak dari rasa cemburu itu adalah ketika mereka berembuk dan berencana
untuk mencelakakan Yusuf. Rencana itu akhirnya diwujudkan, ketika Yusuf datang
mengunjungi mereka di padang tempat menggembalakan ternak maka ia ditangkap
lalu dimasukkan ke dalam sebuah sumur yang kering. Tentu dengan demikian mereka
harus membuat alasan yang masuk akal kepada ayah mereka, Yakub, mengapa Yusuf
anaknya itu tiba-tiba menghilang. Saudara-saudara Yusuf berbohong kepada ayah
mereka dengan mengatakan bahwa Yusuf telah meninggal diterkam oleh binatang
buas ketika datang menemui mereka di padang. Dan ayah mereka pun sangat
bersedih.
Selanjutnya, Yusuf pun dikeluarkan dari sumur dan dijual kepada
seorang pedagang dari Mesir bernama Potifar. Sesampainya di Mesir, Yusuf yang
sangat berhati mulia tersebut mengabdi sebagai pembantu di rumah tangga
Potifar. Celakanya, isteri Potifar menaruh hati kepada Yusuf, dan mencoba untuk
menggoda Yusuf berbuat dosa. Namun dengan tegas Yusuf menolak ajakan isteri
Potifar, karena ia setia terhadap Tuhan dan perintah-perintah Tuhan. Yusuf
adalah seorang pemuda yang takut akan Tuhan. Isteri Potifar marah dan merasa
sangat malu dengan penolakan itu sehingga ia mencoba menutupi rasa malu
tersebut dengan memfitnah Yusuf-lah yang telah mencoba untuk berbuat dosa
terhadapnya. Ia mengadukan hal tersebut kepada suaminya, Potifar.
Potifar sangat marah dengan aduan yang disampaikan oleh isterinya
tersebut, lalu ia mengadukan hal itu kepada pihak berwajib, dan Yusuf pun
kemudian dipenjarakan. Padahal seperti yang kita ketahui, Yusuf adalah pemuda
yang baik, tetapi ia difitnah oleh isteri Potifar.
Tetapi Allah sangat mengasihi anak-anak-Nya yang baik dan setia
kepada-Nya. Tuhan selalu memberkati Yusuf. Di dalam penjara, Yusuf diberikan
anugerah dapat mengartikan mimpi dengan baik dan tepat.
Suatu ketika
Raja bermimpi, raja begitu gelisah dengan mimpi itu. Namun tidak ada satu pun
peramal dan ahli mimpi dapat mengartikan mimpi tersebut dan dapat memuaskan
hati raja. Seorang juru minuman, teman Yusuf yang pernah dipenjara juga dan
yang telah pernah diartikan mimpinya oleh Yusuf, mengusulkan kepada Raja Firaun
untuk memanggil Yusuf agar dapat mengartikan mimpi Raja itu. Yusuf datang, dan
ternyata memang benar bahwa Yususf dapat mengartikan mimpi Raja Firaun! Raja
itu begitu senangnya, sebagai hadiah/penghargaan terhadap apa yang telah
dilakukan Yusuf, maka Raja Firaun mengangkat Yusuf sebagai penguasa (wakil
raja) di seluruh Tanah Mesir (ayat 40-42). Demikianlah, Yusuf diberkati Tuhan
karena ia setia terhadap Allah dan perintah-perintah-Nya.
PENUTUP
Guru-guru Sekolah Minggu dapat juga menambahkan dengan memberitahukan
kepada anak-anak apakah sebenarnya mimpi Rafa Firaun dan arti dari mimpi
tersebut (lihat Kejadian 41:1-36).
Ketulusan dan kebaikan hati Yusuf dapat pula diperkuat dengan
bagaimana nanti sikap Yusuf terhadap saudara-saudaranya yang membuang dan
menjualnya dahulu, Yusuf tetap mengasihi mereka (lihat Kejadian 45). Allah
selalu memberkati anak-anak-Nya yang baik dan setia.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar