Rabu, 26 Maret 2014

Berkat Atas Kesetiaan (Kejadian 41:37-45)



Bahan Alkitab      :     Kejadian 41:37-45
Ayat Indah           :     Matius 25:21
“Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dan perkara yang besar.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong anak:
- Bisa membedakan mana Yusuf sebagai Raja di Mesir dengan Yusuf ayah Yesus.
- Mengetahui bagaimana perjalanan hidup Yusuf.
- Mengerti makna penyertaan Tuhan bila mereka tetap setia kepada-Nya.
URAIAN PELAJARAN HARI INI:
Yusuf adalah anak ke-11 dari 12 anak laki-laki Yakub. Yusuf yang akan kita ceritakan kali ini berbeda dengan Yusuf ayah dari Tuhan Yesus. Yusuf yang ini hidup jauh sebelum Tuhan kita Yesus lahir di Bethlehem.
Yusuf merupakan anak kesayangan Yakub, namun itu pulalah yang membuat anak laki-laki Yakub yang lain sangat cemburu bahkan terkadang sangat membenci Yusuf. Puncak dari rasa cemburu itu adalah ketika mereka berembuk dan berencana untuk mencelakakan Yusuf. Rencana itu akhirnya diwujudkan, ketika Yusuf datang mengunjungi mereka di padang tempat menggembalakan ternak maka ia ditangkap lalu dimasukkan ke dalam sebuah sumur yang kering. Tentu dengan demikian mereka harus membuat alasan yang masuk akal kepada ayah mereka, Yakub, mengapa Yusuf anaknya itu tiba-tiba menghilang. Saudara-saudara Yusuf berbohong kepada ayah mereka dengan mengatakan bahwa Yusuf telah meninggal diterkam oleh binatang buas ketika datang menemui mereka di padang. Dan ayah mereka pun sangat bersedih.
Selanjutnya, Yusuf pun dikeluarkan dari sumur dan dijual kepada seorang pedagang dari Mesir bernama Potifar. Sesampainya di Mesir, Yusuf yang sangat berhati mulia tersebut mengabdi sebagai pembantu di rumah tangga Potifar. Celakanya, isteri Potifar menaruh hati kepada Yusuf, dan mencoba untuk menggoda Yusuf berbuat dosa. Namun dengan tegas Yusuf menolak ajakan isteri Potifar, karena ia setia terhadap Tuhan dan perintah-perintah Tuhan. Yusuf adalah seorang pemuda yang takut akan Tuhan. Isteri Potifar marah dan merasa sangat malu dengan penolakan itu sehingga ia mencoba menutupi rasa malu tersebut dengan memfitnah Yusuf-lah yang telah mencoba untuk berbuat dosa terhadapnya. Ia mengadukan hal tersebut kepada suaminya, Potifar.
Potifar sangat marah dengan aduan yang disampaikan oleh isterinya tersebut, lalu ia mengadukan hal itu kepada pihak berwajib, dan Yusuf pun kemudian dipenjarakan. Padahal seperti yang kita ketahui, Yusuf adalah pemuda yang baik, tetapi ia difitnah oleh isteri Potifar.
Tetapi Allah sangat mengasihi anak-anak-Nya yang baik dan setia kepada-Nya. Tuhan selalu memberkati Yusuf. Di dalam penjara, Yusuf diberikan anugerah dapat mengartikan mimpi dengan baik dan tepat.
Suatu ketika Raja bermimpi, raja begitu gelisah dengan mimpi itu. Namun tidak ada satu pun peramal dan ahli mimpi dapat mengartikan mimpi tersebut dan dapat memuaskan hati raja. Seorang juru minuman, teman Yusuf yang pernah dipenjara juga dan yang telah pernah diartikan mimpinya oleh Yusuf, mengusulkan kepada Raja Firaun untuk memanggil Yusuf agar dapat mengartikan mimpi Raja itu. Yusuf datang, dan ternyata memang benar bahwa Yususf dapat mengartikan mimpi Raja Firaun! Raja itu begitu senangnya, sebagai hadiah/penghargaan terhadap apa yang telah dilakukan Yusuf, maka Raja Firaun mengangkat Yusuf sebagai penguasa (wakil raja) di seluruh Tanah Mesir (ayat 40-42). Demikianlah, Yusuf diberkati Tuhan karena ia setia terhadap Allah dan perintah-perintah-Nya.
PENUTUP
Guru-guru Sekolah Minggu dapat juga menambahkan dengan memberitahukan kepada anak-anak apakah sebenarnya mimpi Rafa Firaun dan arti dari mimpi tersebut (lihat Kejadian 41:1-36).
Ketulusan dan kebaikan hati Yusuf dapat pula diperkuat dengan bagaimana nanti sikap Yusuf terhadap saudara-saudaranya yang membuang dan menjualnya dahulu, Yusuf tetap mengasihi mereka (lihat Kejadian 45). Allah selalu memberkati anak-anak-Nya yang baik dan setia.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar