Kamis, 10 April 2014

Sungguh Sukacita, Karena Yesus Telah Lahir (Matius 1:18-25)



Bahan Alkitab    :     Matius 1:18-25
Tema                   :     Sungguh Sukacita, Karena Yesus Telah Lahir...!!!
Ayat Indah         :     Lukas 2:14
             “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong anak:
Menyadari bahwa Yesus telah lahir.
Mengerti arti ketaatan Yusuf terhadap rencana Allah.
Mengerti makna dari kedatangan Yesus ke dunia.
Mengerti bagaimana menjadikan hati sebagai tempat kelahiran Yesus.
 URAIAN PELAJARAN/CERITA
Pada waktu itu Yusuf sudah bertunangan dengan Maria. Dalam adat istiadat Yahudi, pertunangan adalah salah satu tahap dalam hubungan seorang pria dan wanita. Pertunangan itu diresmikan dan diketahui oleh umum. Dalam pertunangan itu ada semacam perjanjian yang dilakukan orang tua kedua belah pihak yang bersedia melanjutkan pertunangan itu ketahap pernikahan. Jadi pertunangan itu bersifat mengikat. Dalam masa pertunangan, mereka sudah dikenal sebagai suami istri, namun belum boleh hidup serumah atau bersama sebagai suami-istri. Maka apabila pertunangan ini dibatalkan atau diputuskan maka hal itu disebut dengan perceraian.

Pada waktu Yusuf bertunangan dengan Maria, Yusuf demikian terkejut sebab ternyata Maria mengandung. Pada waktu itu Yusuf belum mengetahui bahwa Maria tunangannya itu mengandung dari Roh Kudus. Itulah sebabnya ia bermaksud secara diam-diam menceraikan tunangannya itu. Muncul pertanyaan di sini mengapa ia menceraikannya secara diam-diam? Kalau kita melihat dalam tradisi Yahudi maka akan sangat jelas bahwa seorang suami dapat saja menceraikan tunangannya di depan umum dengan alasan tertentu. Yusuf juga bisa menuntut Maria di depan pengadilan untuk bercerai dengan alasan karena Maria sudah mengandung. Jika Maria dituntut dengan alasan demikian, maka jelas Maria akan dihukum dengan hukuman dilempari batu. Namun ada alternative kedua yang ditempuh Yusuf yaitu menceraikannya dengan diam-diam. Dalam tradisi yahudi menceraikan tunangan dengan diam-diam biasanya disaksikan oleh paling tidak 2 saksi.
Dengan demikian, Maria tidak dipermalukan, tidak dicemarkan namanya dan bahkan Maria terhindar dari hukuman yang berat, yakni dilempari dengan batu. Sikap Yusuf ini tentu menunjukkan keluhuran budi dan kebaikan hati yang luar biasa. Secara manusia langkah yang dilakukan oleh Yusuf sebelum bermimpi dijumpai malaikat adalah langkah yang bijaksana.
Persoalannya, mengapa Yusuf bisa memilih langkah yang bijaksana ini? Mengapa Yusuf bisa memiliki sikap yang demikian baik, demikian sabar, murah hati, sekaligus juga tegas dengan menceraikan Maria tunangannya itu? Jawabannya di ayat 19. Yusuf adalah seorang yang tulus hatinya. Dalam pengertian lain, kata tulus disini adalah sebuah SIKAP HIDUP YANG MENTAATI HUKUM AGAMA. Artinya Yusuf adalah seorang yang taat kepada hokum-hukum Tuhan. Ia mencintai Taurat Tuhan, menggumuli Taurat Tuhan dan mentaati Taurat tersebut dalam hidupnya. Ketaatan kepada hukum Tuhan inilah yang sangat mempengaruhi semua tindakannya. Ketaatan pada hukum membentuk karakternya menjadi seorang yang penuh kasih, murah hati, penuh kebaikan tetapi juga seorang yang tegas.
Selanjutnya ternyata ketaatan Yusuf juga lebih dari sekedar menaati hukum agama, tetapi menaati Tuhan. Dia mau mengorbankan diri dan perasaannya supaya kehendak Tuhan yang hadir di dalam hidupnya. Yusuf melakukan apa yang diperintahkan Allah melalui malaikat-Nya, ia mengambil Maria menjadi isterinya, dan menjadi ayah dari Sang Mesias.
PENUTUP
Anak Sekolah Minggu, baik sekali bila boleh dituntun dengan jalan cerita yang dapat mereka mengerti melalui sarana yang ada di sekitar mereka, mungkin dengan mengunakan “bahasa-bahasa lokal” seperti: partumpolon untuk bertunangan, dan lainnya. Mereka harus mengerti mengapa Allah memilih Yusuf, dan memberikan keterangan tentang apa yang akan dialaminya.
Selanjutnya, walaupun belum diceritakan dalam nats, karena ini adalah khotbah Natal, maka Guru Sekolah Minggu dapat mengarahkan sampai kepada Kelahiran Yesus sebagai penggenapan dari perjumpaan Yusuf dengan Malaikat. Sehingga Anak Sekolah Minggu dapat mengerti makna Kelahiran yesus dalam hidup mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar