Minggu, 20 April 2014

Kekudusan Umat Tuhan (Panggilan responsif atas Iman dan Pengharapan di dalam Kristus)




Mendengar kata “kekudusan” tidaklah selalu menyenangkan bagi sebagian orang Kristen. Sekalipun kita telah dikuduskan oleh kematian Kristus, namun  pada dasarnya tetap sangat rawan terhadap kejatuhan dosa. Itulah sebabnya kata “kekudusan” bisa menjadi sebuah “momok atau teror” bagi sebagian orang jika  dimunculkan dalam percakapan, bahkan banyak pengkhotbah yang enggan mengkhotbahkannya. 

Alkitab mengambarkan penghargaan yang sangat positif terhadap aspek kekudusan (Imamat 15:11, dan lain-lain), namun kebanyakan dari kita sering mengidentikkan kekudusan dengan kewajiban yang terpaksa dan memberatkan. Hanya dengan menyebut kata “hidup kudus” saja pikiran kita akan langsung tertuju pada hal-hal yang memberatkan, identik dengan daftar panjang berjudul “dilarang” dan  daftar panjang berjudul “kewajiban” atau tanggung jawab.

Sabtu, 19 April 2014

Memuji Sang Pencipta Keteraturan (Kejadian 1:1 – 2:4a)



  1. Bila kita perhatikan, nas di Almanak kita dituliskan Kejadian 1:1-2+4a, nats yang sebenarnya adalah Kejadian 1:1 – 2:4a. Boleh dilihat dari sudut pandang mana pun, pertama yaitu ketidakmungkinan Kejadian 1:4 dibagi menjadi dua bagian (a dan b). Kedua, Khotbah ini adalah untuk Minggu Trinitatis, sehingga tidak mungkin memuat tafsiran yang sesuai dengan warna Minggu Trinitatis hanya berdasarkan Kejadian 1:1-2+4a, apakah itu tafsiran dogmatis sekalipun. Ketiga, ini yang paling menguatkan, bila kita mau terbuka terhadap penelitian Sarjana Modern, Teori Sumber (penulisan Alkitab) tidak pernah mengutarakan adanya pembagian hanya Kejadian 1:1-2+4a, namun yang ada adalah bentuk utuh Kejadian 1:1 – 2:4a sebagai tulisan yang berasal dari Sumber P (Priest/Keimaman). Sehingga dengan demikian, Nats Khotbah Minggu kita kali ini adalah: Kejadian 1:1 – 2:4a.  
  2. Banyak perdebatan, namun mungkin sekali bahwa perikop ini dituliskan pada masa Kemaharajaan Persia menguasai Israel, setelah Masa Sesudah Pembuangan (Coote, 2010:22-33; Westermann, 1983:9-10; Friedmann, 1996: 189-192; atau Ed Noord, 2005: 3-4).

Jumat, 11 April 2014

Kisi-Kisi Soal CCA Sekolah Minggu



1.     Urutan Hari Penciptaan:
Ø  Hari Pertama            : terang
Ø  Hari Kedua                : cakrawala/langit
Ø  Hari Ketiga               : Tanah, Air, dan Tumbuh-tumbuhan
Ø  Hari Keempat           : Matahari dan bulan
Ø  Hari Kelima              : Burung-burung dan ikan-ikan
Ø  Hari Keenam            : Hewan dan Manusia
Ø  Hari Ketujuh             : Allah beristirahat
2.     Manusia yang diciptakan pertama sekali oleh Allah : Adam dan Hawa
3.     Tempat tinggal Adam dan Hawa     :               Taman Eden
4.     Hewan yang menggoda Hawa:                        Ular

Kamis, 10 April 2014

UANG SEKOLAH



Samuel yang masih kecil, baru pulang dari Sekolah Minggu dengan membawa sebuah permen lolipop yang besar. Ibunya heran, dan menanyakan dari mana dia mendapatkan permen itu.
Mama     : Samuel, dari mana engkau mendapatkan permen itu, nak...???
Samuel   : Oh, tadi aku beli di toko pakai uang yang tadi Mama kasih.
Mama     : Loh, itu 'kan uang untuk Sekolah Minggu, Samuel..!!!
Samuel   : Iya, Ma. Tadi sebenarnya di Gereja Samuel sudah cari ke mana-mana, tetapi nggak ketemu tempat bayar SPP Sekolah Minggu.
Mama     :  .....???????!!!!!!!!!!!

Sungguh Sukacita, Karena Yesus Telah Lahir (Matius 1:18-25)



Bahan Alkitab    :     Matius 1:18-25
Tema                   :     Sungguh Sukacita, Karena Yesus Telah Lahir...!!!
Ayat Indah         :     Lukas 2:14
             “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong anak:
Menyadari bahwa Yesus telah lahir.
Mengerti arti ketaatan Yusuf terhadap rencana Allah.
Mengerti makna dari kedatangan Yesus ke dunia.
Mengerti bagaimana menjadikan hati sebagai tempat kelahiran Yesus.
 URAIAN PELAJARAN/CERITA
Pada waktu itu Yusuf sudah bertunangan dengan Maria. Dalam adat istiadat Yahudi, pertunangan adalah salah satu tahap dalam hubungan seorang pria dan wanita. Pertunangan itu diresmikan dan diketahui oleh umum. Dalam pertunangan itu ada semacam perjanjian yang dilakukan orang tua kedua belah pihak yang bersedia melanjutkan pertunangan itu ketahap pernikahan. Jadi pertunangan itu bersifat mengikat. Dalam masa pertunangan, mereka sudah dikenal sebagai suami istri, namun belum boleh hidup serumah atau bersama sebagai suami-istri. Maka apabila pertunangan ini dibatalkan atau diputuskan maka hal itu disebut dengan perceraian.

Menaati Kehendak Allah (Lukas 1:26-38)



Bahan Alkitab      :     Lukas 1:26-38
Tema                    :     MENAATI KEHENDAK ALLAH
Ayat Indah           :     Filipi 4:13 
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong anak:
- Mengerti arti dari “ketaatan”.
- Dapat menceritakan kembali, dengan baik, kisah kedatangan Gabriel kepada Maria.
- Mampu memposisikan diri dalam rencana dan kehendak Allah.

URAIAN PELAJARAN/ CERITA
Lukas 1:26-28 menceritakan bahwa untuk memilih perempuan yang akan mengandung, melahirkan, dan membesarkan Mesias, Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota Nazaret, sebuah kota kecil di daerah Galilea untuk menjumpai seorang gadis bernama Maria.

Telur Paskah dan Kelinci Paskah




Anak-anak Sekolah Minggu, murid Taman Kanak-kanak (TK) Kristen, serta siswa Sekolah Dasar (SD) Kristen sejak dulu sampai sekarang sering sekali merayakan PASKAH dengan Pesta Telur. Telur Ayam atau Telur Bebek yang sudah direbus dan dihiasi dengan aneka warna disembunyikan di antara semak, rumput, atau bunga pagar di sekitaran gereja dan juga sekolah. Lalu anak-anak berlomba untuk mencari telur-telur tersebut. Ada juga di beberapa gereja diadakan perlombaan menghias telur. Telur yang sudah direbus itu diberi topi atau jenggot dan digambar menjadi badut berhidung merah, atau tukang sulap bertopi tinggi, dan sebagainya.

Kerajaan Sorga




Bila ada suatu istilah yang paling sering dipertanyakan dalam Kitab Suci, salah satunya adalah tentang Kerajaan Sorga. Pertanyaan mendasar menyangkut tema ini adalah seputaran kali-mat “kapan” dan “di mana” kah Kerajaan Sorga itu hadir? Perihal “kapan” tentu berhubungan dengan waktu: sekarang kah? Atau nanti ketika akhir zaman tiba? Sedangkan kata “di mana”, berorientasi pada tempat atau ruang. Di dunia ini kah tempatnya? Ataukah ia berada di suatu negeri yang lain?
Ketika Yohanes Pembaptis atau Yesus memulai pemberitaan Injil, mereka masing-masing berkata, “bertobatlah, sebab ‘Kerajaan Sorga’ sudah dekat” (Matius 3:2; 4:17). Akan tetapi di Markus 1:15 Tuhan Yesus berkata: “... ‘Kerajaan Allah’ sudah dekat.” Kedua ayat ini menunjukkan bahwa ungkapan “Kerajaan Sorga” dan “Kerajaan Allah” adalah sama pengertiannya. (Hanya disebabkan perbedaan latar belakang penerima Injil masing-masing). Baiklah kita memilih salah satunya saja, yaitu: “Kerajaan Sorga”.