Bahan Alkitab :
Keluaran 25:1-8
Tema : MELATIH
HIDUP YANG MEMBERI
Ayat Indah : Kisah Para Rasul 20:35
“Adalah lebih
berbahagia memberi dari pada menerima.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong Anak Sekolah Minggu:
Mengerti apa itu Persembahan Khusus.
Mengerti hidup yang memberi.
Menghidupi hidup yang memberi.
URAIAN PELAJARAN HARI INI
Nas ini merupakan satu bagian kisah dalam perjalanan umat Israel
setelah dibebaskan dari Perbudakan Mesir menuju Tanah Kanaan. Ketika di
perbudakan Mesir, bangsa Israel tentunya selalu menerima upah atau makanan dari
apa yang diberikan oleh orang-orang Mesir berdasarkan hasil kerja keras mereka.
Namun saat ini mereka tidak lagi hidup sebagai bangsa yang diperbudak, bahkan
sebentar lagi mereka telah menjadi bangsa yang merdeka yang memiliki tanah air
sendiri yang dapat diupayakan sesuai dengan kemampuan mereka.
Allah pun
melatih mereka untuk mulai menghidupi hidup yang memberi, tidak hanya menerima
saja. Karena umat Israel harus mengerti kebahagiaan yang sesungguhnya ketika
mereka tidak hanya memergunakan hasil yang mereka kerjakan bagi kepentingan
diri mereka sendiri, namun mereka juga harus memikirkan memberi bagi orang
lain, bahkan memersembahkan bagi Tuhan!
Pada nas khotbah kita hari ini, dikisahkan bahwa seluruh umat Israel
diminta untuk mengumpulkan Persembahan Khusus. Persembahan Khusus adalah persembahan
yang diberikan untuk mendukung suatu tujuan tertentu dalam pekerjaan Tuhan,
seperti misi dan pembangunan. Kali ini Persembahan Khusus yang akan dikumpulkan
oleh bangsa israel bertujuan untuk mendirikan Kemah Suci (Tabernakel), supaya
Allah diam di tengah-tengah mereka (ayat 8). Persembahan yang diberikan untuk
pembangunan Kemah Suci tersebut adalah sesuatu yang terbaik yang dimiliki oleh
setiap umat Israel, tidak asal-asalan atau seadanya, namun benar-benar yang
terbaik (lihat jenis persembahannya dalam ayat 3-7).
Namun yang terpenting dalam memberi Persembahan kepada Tuhan, bahkan
juga memberi apapun bagi orang lain adalah sikap hati kita. Sikap hati kita
memberi bukanlah karena paksaan, atau sebatas kewajiban, atau hanya untuk
menuai pujian semata, tetapi sikap hati yang terpenting yang Tuhan inginkan adalah
“yang terdorong hatinya” memberi (ayat 2). “Yang terdorong hatinya” memiliki
arti: dengan sukarela dan tanpa beban memberikan, itulah yang disebutkan
sebagai hidup yang memberi. Mengakui dalam hati bahwa pekerjaan Tuhan jauh
lebih penting dari apapun keperluan pribadi kita, pekerjaan Tuhan adalah
segalanya dalam hidup kita.
Dalam hal yang praktis yang dapat dilakukan oleh Anak Sekolah Minggu
adalah:
- Mereka harus mengerti
bahwa persembahan yang mereka berikan setiap Minggu adalah untuk pekerjaan
Tuhan melalui gereja-Nya. Jadi tidak ada alasan untuk membagi-bagi persembahan
yang telah diberikan orang tuanya dari rumah dengan menjajankan sebagian.
- Membantu teman yang
membutuhkan juga merupakan bagian dari “memberi untuk Tuhan” dan perwujudan
yang baik dari “hidup yang memberi”. Jadi kita bisa mengajak Anak Sekolah
Minggu memiliki rasa empati dari apa yang terjadi di sekitarnya sehingga dengan
demikian mereka dengan sendirinya akan sukarela memberikan.
- Akhirnya, mereka juga
dapat diajarkan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dari apa yang dia miliki.
Pemupukan jiwa yang seperti itu akan berguna bagi karakter mereka ketika dewasa
nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar