A
|
nda
pasti pernah mendengar Bukit Zaitun (Mount of Olives), disebutkan dalam
Injil dan Kisah Para Rasul sebagai tempat Tuhan Yesus terangkat ke surga. Mari
kita sedikit lebih mengenal tentang Bukit yang terkenal ini.
Bukit Zaitun sebenarnya adalah
pengunungan di timur Yerusalem dengan tiga puncak yang membentang dari utara ke selatan. Dinamai demikian
karena perkebunan Zaitun yang pernah ada di lerengnya. Di tempat ini terdapat
kuburan Yahudi yang sudah ada sejak 3.000 tahun lalu dan memuat sekitar 150.000
makam. Sejak dulu, banyak orang Yahudi dikuburkan di tempat ini,
terutama di bagian selatan di mana terdapat kuburan yang digali dari dalam batu.
Makam yang dianggap milik nabi Zakharia dan Absalom anak Daud masih ada di sana. Di lereng atas, terdapat makam
nabi-nabi Hagai, Zakharia dan Maleakhi.
Tentara Romawi dari Legio X Fretensis
bermarkas di bukit ini saat mengepung Yerusalem tahun 70M. Upacara keagamaan untuk menandai bulan baru
juga dilakukan di sini pada zaman Bait Suci Kedua (zaman Ezra-Nehemia). Dan setelah hancurnya
Bait Suci, orang-orang Yahudi merayakan Sukkot (Hari Raya Pondok Daun) di Bukit Zaitun.
Mereka berziarah ke sini karena bukit ini terletak 80 meter lebih tinggi dari
Bukit Bait Suci dan memberikan pemandangan daerah bekas Bait Suci. Tempat ini
menjadi tradisi untuk meratapi kehancuran Bait Suci. Tahun 1481, seorang Yahudi
Italia, Rabbi Meshulam Da Volterra, menulis: “Dan seluruh masyarakat Yahudi,
tiap tahun, naik ke gunung Sion berpuasa dan berduka, dan dari sana mereka
berjalan turun sepanjang lembah Yosafat dan naik ke atas Bukit Zaitun. Dari
sana mereka melihat seluruh bukit tempat Bait suci dan mereka menangis serta
meratapi kehancuran Bait ini.”
Bukit Zaitun dicatat pertama kali dalam Kitab
Suci berkenaan dengan larinya raja Daud
dari putranya Absalom (2 Samuel 15:30). Ciri kudus dari bukit ini disebutkan dalam Yehezkiel 11:23: “Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari
tengah-tengah kota dan hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota.” Namun
dalam masa pemerintahan raja Yosia, bukit ini disebut Bukit Kebusukan (Mount
of Corruption), seperti dalam 2 Raja-raja 23:13: “Bukit-bukit pengorbanan yang ada di
sebelah timur Yerusalem di sebelah selatan bukit Kebu-sukan dan yang didirikan
oleh Salomo, raja Israel, untuk Asytoret, dewa kejijikan sembahan orang Sidon,
dan untuk Kamos, dewa kejijikan sembahan Moab, dan untuk Milkom, dewa kekejian
sembahan orang Amon, dinajiskan oleh raja.” Hal ini menyangkut penyembahan
berhala di sana yang dimulai oleh isteri-isteri raja Salomo dan akhirnya dihancurkan pada zaman raja Yosia.
Dalam Perjanjian Baru, bukit ini berkali-kali
disebutkan. Yesus pernah menyuruh murid-murid-Nya mengambil keledai dan mulai
naik di Bukit Zaitun dalam perjalanannya masuk kota Yerusalem terakhir kali sebelum mengalami sengsara-Nya.
Lalu ketika Yesus dekat
Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang
mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena
segala mujizat yang telah mereka lihat, dan di sana pula Ia menangisi
Yerusalem. Yesus juga duduk di atas Bukit Zaitun ketika mengajar
murid-murid-Nya mengenai akhir zaman.
Sejak masuk Yerusalem sampai ditangkap, Yesus pada malam
hari keluar dan bermalam di Bukit Zaitun. Nampaknya memang di sinilah Yesus
biasa bermalam jika datang ke Yerusalem. Yesus ditangkap di Bukit Zaitun,
dalam taman Getsemani, ke mana Ia pergi
berdoa.
Dan akhirnya, Yesus naik ke sorga dari satu tem-pat di
Bukit Zaitun, dekat Betania (Lukas 24:50), yang hanya
seperjalanan Sabat (2000 langkah/ 1,5
km) jauhnya dari Yerusalem.
Fakta
ini semua menunjukkan dengan baik bahwa Peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga
adalah peristiwa nyata dan terjadi di suatu tempat yang memang benar-benar ada!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar