Bahan Alkitab : Kejadian
2:15-17
Tema : HIDUP DALAM KETAATAN
Ayat
Indah : Amsal 15:32
“Siapa mengabaikan
didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memeroleh
akal budi.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong anak Sekolah Minggu:
Mengerti arti kata
“taat”.
Mengerti bahwa ketaatan
pada Tuhan adalah sumber kehidupan Anak-anak Tuhan.
Mengerti ketaatan pada
Tuhan dapat ditampakkan dalam ketaatannya pada nasehat orang tua.
URAIAN PELAJARAN HARI INI
Kita sering
sekali tergoda untuk melakukan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang
dilarang. Misalnya, orang tua kita berkata, “Nak, pulang sekolah jangan jajan
makanan di pinggir jalan.” Lalu kita bertanya-tanya, “Apa yang salah dengan
jajan di pinggir jalan?” Lalu kita pun mencoba untuk melanggar perintah itu,
dan akibanya adalah sakit perut atau diare. Kita tidak berpikir bahwa larangan
orang tua kita itu adalah demi kebaikan kita.
Nas kita
hari ini ada cerita ketika Adam, manusia pertama itu, ditempatkan Allah di
sebuah Taman yang indah, Taman Eden (ayat 15). Segala sesuatu ada disediakan
baginya. Makanan, minuman, dan segalanya disediakan Allah bagi Adam. Namun ada
satu perintah yang tidak boleh dilakukan Adam: Adam boleh memakan apa saja di
taman itu, kecuali pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (ayat
16-17). Perintah itu diberikan tentu sekali salah satunya karena Allah ingin
Adam dapat menunjukkan ketaatan kepada-Nya, karena ketaatan kepada Allah adalah
sumber kehidupan yang sesungguhnya.
Walaupun
nas kita hanya sampai kepada perintah Allah kepada Adam, namun cerita
selanjutnya menunjukkan kepada kita bahwa ternyata Adam (dan Hawa) gagal menunjukkan
ketaatan mereka kepada Allah. Mereka tergoda untuk melawan apa yang telah
dibatasi oleh Allah, dan mereka pun jatuh ke dalam dosa (baca selengkapnya pada
Kejadian 3).
Taat
memiliki arti: kepatuhan, tunduk, atau turut melakukan yang diperintahkan.
Melalui cerita dalam nas kita, Anak-anak Sekolah Minggu diajak untuk dapat
menjadi pribadi yang lebih baik dari apa yang Adam yang telah lakukan. Adam
mendengarkan perintah, tetapi ia tidak taat terhadap perintah itu. Adam tidak
mengerti bahwa ketaatan akan membawanya kepada kehidupan (baca: kebaikan),
karena setiap apa yang Allah perintahkan adalah demi kebaikan Adam.
Dengan ini,
salah satu cara terbaik untuk membuat Anak-anak Sekolah Minggu untuk dapat
mengaktualisasikan ketaatan dalam hidup mereka adalah dengan “mendaftarkan” apa
yang dinasehatkan orang tua (bisa juga guru di sekolah) kepada mereka. Lalu
ajak mereka mengerti mengapa nasehat itu disampaikan dan harus ditaati,
sehingga dengan demikian mereka akan mengerti apa yang menjadi konsekuensi bila
melanggar nasehat tersebut. Jadi ketaatan bukan sebuah paksaan, namun Anak-anak
Sekolah Minggu nantinya akan melakukan ketaatan tersebut karena mereka tahu
bahwa setiap orang tua (yang memberikan nasehat karena) sangat mencintai
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar