S
|
ekitaran pukul 07.00 WIB dengan penuh semangat puluhan
Anak-anak Sekolah Minggu berkumpul di halaman Gereja GPP Siaro, karena pagi itu
memang mereka berencana akan berwisata rohani ke Salib Kasih, Siatas Barita,
Tarutung. Di tengah hawa dingin yang masih terasa menusuk, semua anak-anak
tersebut tampak penuh suka cita dihantar oleh para orang tua memasuki bus yang
telah menantikan untuk berangkat.
Sekolah Minggu Horong/Kelompok
I (Kelas III s/d IV SD) GPP Siaro, Resort Tapanuli Utara I yang berjumlah 53
orang tersebut berangkat ke Salib Kasih dengan didampingi Pimpinan Jemaat GPP
Siaro (Pdt. Roy Charly Sipahutar, M.Th), seorang Penatua (Cst.D.br.Malau)
beserta 4 orang Guru Sekolah Minggu. Kunjungan Wisata Rohani ini diharapkan
selain menjadi wahana refreshing bagi
Anak-anak Sekolah Minggu tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan
pengetahuan mereka terhadap sejarah kekristenan di Tapanuli khususnya.
Nyanyian
riang terdengar di dalam bus di sepanjang perjalanan yang dipandu oleh
Guru-guru Sekolah Minggu, sering pula tingkah lugu dan lucu dari beberapa
Sekolah Minggu membuat yang lain pada tergelak, menambah riuh dan suka citanya
perjalanan.
Setibanya
di lokasi, Salib Kasih, setelah beribadah sejenak, keceriaan pun bertambah
dengan diadakannya beberapa games
(permainan) kreatif untuk melatih kekompakan dan segi psikomotorik anak-anak yang
dipandu oleh Guru-guru Sekolah Minggu.
Setelah
rombongan menikmati makan siang, kemudian Anak-anak Sekolah Minggu dengan
seksama mendengarkan runtutan Sejarah bagaimana kekristenan bisa sampai ke
Tanah batak yang dibawa melalui Rasul Tuhan yang bernama I.L.Nomensen, dan
bagaimana sampai akhirnya monumen Salib Kasih itu pun didirikan di puncak bukit
tersebut.
Pada
pukul 16.00 WIB rombongan Wisata Rohani pun bergerak turun berencana untuk
pulang, setelah sejenak menyegarkan diri di Pemandian Air Panas Sipoholon, maka
rombongan tiba di Siaro pada pukul 19.00 WIB. Wajah-wajah lelah tampak dari
setiap Anak-anak Sekolah Minggu, tapi begitu pula tampak ada banyak cerita yang
tersimpan di wajah lelah tersebut yang tentunya tidak sabar untuk menceritakan
pengalaman berkesan seharian penuh kepada orang tua dan teman-teman bermain.
Semoga perjalanan Wisata Rohani ini menjadikan mereka semakin lebih mencintai
Tuhan dan menjadi berkat bagi hidup mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar