Ibadah Perayaan Hari Jadi STAKPN Tarutung ke-17
Silangkitang, Audiotorium STAKPN Tarutung
Senin, 30 Mei 2016
Tema : Bangkit dan Bawalah Perubahan...!!! (Roma
12:2)
Sub Tema : Hari Jadi STAKPN Tarutung ke-17 sebagai Momentum Kebangkitan
Bersama Menjadi Institusi Pendidikan yang Lebih Baik.
1. Bernyanyi Nyayian Kidung Baru (NKB) No. 3: 1-2 “Terpujilah Allah”
1.
|
Terpujilah Allah,
hikmat-Nya besar, begitu kasih-Nya ‘tuk
dunia cemar. Sehingga dib’rilah Putra-Nya Kudus, mengangkat
manusia serta menebus.
Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergemar, bergemar
mendengar suara-Nya. Dapatkanlah
Allah demi Putra-Nya, b’ri puji
pada-Nya sebab hikmat-Nya. (Jemaat Berdiri)
|
2.
|
Dan darah Anak-Nyalah yang
menebus, mereka yang yakin ‘kan janji kudus; Dosanya
betapapun juga keji, dihapus oleh-Nya, dibasuh
bersih.
Pujilah, pujilah!
Buatlah dunia bergemar, bergemar mendengar
suara-Nya. Dapatkanlah
Allah demi Putra-Nya, b’ri puji
pada-Nya sebab hikmat-Nya.
|
|
|
2. Panggilan Beribadah (L: Liturgos, J: Jemaat)
3. Koor: 1.
2.
4. Bernyanyi KJ No. 353:1,2 “Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil”
1.
|
Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau. Lihatlah Dia prihatin
menunggu, menunggu aku dan kau. “Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari
datanglah!” Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!”
|
2.
|
Janganlah ragu, Tuhanmu mengajak, mengajak aku dan kau. Jangan enggan menerima kasih-Nya terhadap
aku dan kau. “Hai mari datanglah, kau yang
lelah, mari datanglah!” Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang
sesat, marilah!”
|
|
|
5. Pengakuan Dosa (dan Renungan Situasional)
L
|
:
|
Ya
Allah, di awal pengakuan dosa ini kami harus mengakui bahwa kami sering
sekali telah merancukan arti dosa.
|
J
|
:
|
Yang dosa kami katakan bukan
dosa.
|
L
|
:
|
Yakni
ketika keterlambatan sudah merupakan kejamakan dan dianggap sebagai sebuah
kelumrahan.
|
J
|
:
|
Yang dosa kami katakan bukan
dosa.
|
L
|
:
|
Yakni
ketika pungutan uang tanpa dasar kami katakan sebagai “biaya administrasi”.
|
J
|
:
|
Yang dosa kami katakan bukan
dosa.
|
L
|
:
|
Yakni
ketika ketidakramahan pelayanan kami bungkus dengan kata “tuntutan
prosedural”.
|
J
|
:
|
Tuhan, kasihilah kami. Kristus, ampunilah kami.
|
L
|
:
|
Kami
suka sekali mengucapkan kata “syalom”, tapi kami harusnya malu karena
sesungguhnya sering sekali syalom itu jauh dari kami.
|
J
|
:
|
Tuhan, kasihilah kami. Kristus, ampunilah kami.
|
L
|
:
|
Bukankah
syalom yang kita mengerti adalah ketika damai sejahtera memang benar-benar telah
dan akan dihadirkan? Syalom adalah dimana terdapat Dosen yang berdedikasi
mengajar, pegawai yang melayani dengan senyuman dan memiliki hati sebagai
pelayan, juga mahasiswa yang sepenuh hati berjuang untuk ilmu pengetahuan. Di
dunia akademik adalah tertanamnya jiwa dan budaya anti-plagiarisme, keugaharian
atau kesederhanaan, adanya sarana pengajaran yang mumpuni, buku-buku sebagai
referensi yang berkualitas, kelas dan kursi yang tak harus didapat dengan
cara berebut, kampus yang asri, tempat sampah yang memadai, kesadaran
ekologis yang baik, pembimbingan skripsi yang penuh kasih, tidak adanya lagi
air mata yang jatuh akibat begitu sulitnya sekadar menemukan jadwal untuk
sidang skripsi, dan hal lainnya sebagai alasan untuk benar-benar merasakan
damai sejahtera itu telah hadir di sini dan saat ini.
Saudara/i-ku sejenak marilah kita bersama melihat semua
realita yang ada dalam cuplikan singkat di depan ini:
...............................
|
L
|
:
|
Saudara/i
yang terkasih, demikianlah sehingga di manakah syalom? Dan diakui tentunya
ada banyak hal lain yang tidak dapat kita daftarkan dalam kesempatan ini,
semua itu seharusnya membuat kita menjadi tersipu dan malu untuk saling
berbagi sapaan syalom. Bukankah syalom adalah ketika perbincangan teologi
berikut ibadah khusuk kita dapat menyentuh ruang-ruang publik keseharian
kita?
|
J
|
:
|
Tuhan, kasihilah kami. Kristus, ampunilah kami.
|
L
|
:
|
Siapakah yang akan mengubah ini
semua? Kami sering berpikir bahwa dosa hanyalah ketika ketidakbenaran
diperbuat, padahal kebungkaman ketika ketidakbenaran dan ketidakadilan terjadi
adalah juga suatu keberdosaan.
|
J
|
:
|
Tuhan, kasihilah kami. Kristus, ampunilah kami.
|
L
|
:
|
Firman-Mu mengatakan, “Aku membenci, Aku menghinakan
perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu ... Jauhkanlah dari
pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar!”
|
J
|
:
|
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air
dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.
|
L
|
:
|
Tetapi Tuhan, tidak jarang ibadah yang kami
lakukan pun hanya sebagai rutinitas tanpa dampak sosio maupun ekologis.
Ajarlah kami untuk memerjuangkan damai sejahtera, keadilan dan perubahan bagi
kami dan bagi institusi pendidikan kami ini.
Saudara/i,
marilah kita berdoa di dalam hati untuk mengaku
dosa kita.
..............................
|
L
|
:
|
Janji
Tuhan tentang pengampunan dosa kita: Tetapi engkau memberati Aku dengan
dosamu, engkau menyusahi Aku dengan kesalahan-Mu. Aku, Akulah dia yang
menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri dan Aku tidak
mengingat-ingat dosa-Mu. Amin.
|
|
|
|
6. Koor: 1.
2.
7. Bernyanyi Nyanyian Rohani “Pribadi Yang Mengenal”
|
Seperti
rusa yang haus rindu aliran sungai-Mu, hatiku tak tahan
menunggu-MU.
Bagai
tanah gersang menanti datangnya hujan. Begitupun jiwaku Tuhan.
Reff.
Hanya Engkau pribadi yang mengenal hatiku. Tiada yang tersembunyi dari-Mu, s’luruh isi hatiku Kau tau. Dan bawaku ‘tuk lebih dekat lagi pada-Mu, tinggal dalam indahnya dekapan kasih-Mu. |
8.
Renungan (Oleh: Pdt. Bintahan Harianja, S.Th, M.Kom)
9. Koor: 1.
2.
10.Bernyanyi KJ No. 240a:1,3 “Datanglah, ya Sumber Rahmat”
1.
|
Datanglah,
ya Sumber rahmat, selaraskan hatiku. Menyanyikan kasih s’lamat yang tak kunjung berhenti. Ajar aku madah indah, gita balai sorga-Mu. Aku puji gunung kokoh, gunung pengasihan-Mu.
|
3.
|
Tiap hari ‘ku berutang pada kasih abadi. Rantailah hatiku curang dengan rahmat tak henti.
‘Ku dipikat pencobaan meninggalkan kasih-Mu; inilah hatiku, Tuhan, meteraikan bagi-Mu!
|
|
|
11.Doa Syafaat
12.Bernyanyi KJ No. 340:1 --- “Hai Bangkit Bagi Yesus” (Persembahan)
Bhs
Indonesia
|
Hai
bangkit bagi Yesus, pahlawan
salib-Nya! Anjungkan panji Raja dan jangan menyerah. Dengan semakin jaya Tuhanmu ikutlah, sehingga
tiap lawan berlutut menyembah.
--------------------- M U S I K ---------------------
|
Bhs Toba
|
Sai hehe ma hamuna hamu parangan ni Tuhanta Jesus Kristus
tu paraloan i. Ai ndang tarbaen ho monang nda na mangalo ho, ai musu ni
Tuhanta tung ingkon talu do.
--------------------- M U S I K ---------------------
|
Bhs Pakpak
|
Dak keke mono kene, kene lubalang i. Tuhannta Jesus Kristus i perjuapen
i. Da
terbaing ko mennang, kum mak mengalo Ko. Kum musuh ni Tuhannta si kennah taluh ngo.
--------------------- M U S I K ---------------------
|
Bhs Nias
|
Mifaoso badoi Yesu miolembai rofa, razo sabolo ia
same’e femona. Naso wa’aro dodo wolo’o yaia, oi mowo fefu nudu ata’u ba dila.
--------------------- M U S I K ---------------------
|
Bhs Simalungun
|
Gopas parugasnima ganupan balani, Tuhanta Jesus Kristus
hu parmusuhan in. Ai seng tarbaen lang monang manlawan malah ho; Ai munsuh ni
Tuhanta maningon talu do.
--------------------- M U S I K ---------------------
|
Bhs Karo
|
Kekeken ngikut Yesus begi pendilona, ras alu ate tutus
pujilah gelar-Na. Musuh man lawanenta kuasa sigelap, lalit kebiareta ras ia
menang kap.
--------------------- M U S I K ---------------------
|
|
(Jemaat Berdiri)
|
|
|
13.Doa
Persembahan
Doa Bapa Kami dan Berkat
Doxologi: Bapa T’rima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar