Pada suatu
malam di suatu partangiangan huria (kebaktian
wiyk), tampak seorang Penatua yang sudah sedikit pikun sedang mengucapkan doa
yang luar biasa panjangnya.
Walau sudah sangat panjang, pada akhir doanya sang Penatua itu pun masih saja menanyakan kepada jemaatnya yang hadir malam itu:
“Apa lagi kira-kira yang perlu saya panjatkan?”
“Amieennnn . . . ,” terdengar jawaban serempak dari semua jemaat yang hadir di situ.
Walau sudah sangat panjang, pada akhir doanya sang Penatua itu pun masih saja menanyakan kepada jemaatnya yang hadir malam itu:
“Apa lagi kira-kira yang perlu saya panjatkan?”
“Amieennnn . . . ,” terdengar jawaban serempak dari semua jemaat yang hadir di situ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar