Kamis, 21 Mei 2015

Kejadian 2:15-17 (HIDUP DALAM KETAATAN)



Bahan Alkitab    :     Kejadian 2:15-17
Tema                   :     HIDUP DALAM KETAATAN
Ayat Indah         :     Amsal 15:32
“Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memeroleh akal budi.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong anak Sekolah Minggu:
Mengerti arti kata “taat”.
Mengerti bahwa ketaatan pada Tuhan adalah sumber kehidupan Anak-anak Tuhan.
Mengerti ketaatan pada Tuhan dapat ditampakkan dalam ketaatannya pada nasehat orang tua.
URAIAN PELAJARAN HARI INI
Kita sering sekali tergoda untuk melakukan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang dilarang. Misalnya, orang tua kita berkata, “Nak, pulang sekolah jangan jajan makanan di pinggir jalan.” Lalu kita bertanya-tanya, “Apa yang salah dengan jajan di pinggir jalan?” Lalu kita pun mencoba untuk melanggar perintah itu, dan akibanya adalah sakit perut atau diare. Kita tidak berpikir bahwa larangan orang tua kita itu adalah demi kebaikan kita.

Nas kita hari ini ada cerita ketika Adam, manusia pertama itu, ditempatkan Allah di sebuah Taman yang indah, Taman Eden (ayat 15). Segala sesuatu ada disediakan baginya. Makanan, minuman, dan segalanya disediakan Allah bagi Adam. Namun ada satu perintah yang tidak boleh dilakukan Adam: Adam boleh memakan apa saja di taman itu, kecuali pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (ayat 16-17). Perintah itu diberikan tentu sekali salah satunya karena Allah ingin Adam dapat menunjukkan ketaatan kepada-Nya, karena ketaatan kepada Allah adalah sumber kehidupan yang sesungguhnya.
Walaupun nas kita hanya sampai kepada perintah Allah kepada Adam, namun cerita selanjutnya menunjukkan kepada kita bahwa ternyata Adam (dan Hawa) gagal menunjukkan ketaatan mereka kepada Allah. Mereka tergoda untuk melawan apa yang telah dibatasi oleh Allah, dan mereka pun jatuh ke dalam dosa (baca selengkapnya pada Kejadian 3).
Taat memiliki arti: kepatuhan, tunduk, atau turut melakukan yang diperintahkan. Melalui cerita dalam nas kita, Anak-anak Sekolah Minggu diajak untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari apa yang Adam yang telah lakukan. Adam mendengarkan perintah, tetapi ia tidak taat terhadap perintah itu. Adam tidak mengerti bahwa ketaatan akan membawanya kepada kehidupan (baca: kebaikan), karena setiap apa yang Allah perintahkan adalah demi kebaikan Adam.
Dengan ini, salah satu cara terbaik untuk membuat Anak-anak Sekolah Minggu untuk dapat mengaktualisasikan ketaatan dalam hidup mereka adalah dengan “mendaftarkan” apa yang dinasehatkan orang tua (bisa juga guru di sekolah) kepada mereka. Lalu ajak mereka mengerti mengapa nasehat itu disampaikan dan harus ditaati, sehingga dengan demikian mereka akan mengerti apa yang menjadi konsekuensi bila melanggar nasehat tersebut. Jadi ketaatan bukan sebuah paksaan, namun Anak-anak Sekolah Minggu nantinya akan melakukan ketaatan tersebut karena mereka tahu bahwa setiap orang tua (yang memberikan nasehat karena) sangat mencintai mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar