Bahan
Alkitab : Kejadian 42:1-9a
Tema : MENJADI
BERKAT BAGI TEMAN DAN MUSUH
Ayat Indah : Yesaya 52:10a
“Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus
di depan mata semua bangsa.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong Anak Sekolah Minggu:
- Memahami cerita
pertemuan Yusuf dan saudara-saudaranya. - Tetap mengasihi walau pernah disakiti.
- Menjadi penolong bagi siapapun yang membutuhkan.
URAIAN
PELAJARAN HARI INI
Ketika
kelaparan menjadi makin parah di Kanaan, dan banyak penduduk yang mengalami mati
lapar tidak dapat dihindarkan lagi, Yakub (ayah dari Yusuf dan kesebelas
saudara-saudaranya) sadar bahwa bagaimanapun makanan harus diperoleh dari
tempat lain. Segera saja ia mengirimkan sepuluh putranya ke Mesir untuk membeli
gandum. Tentu saja itu bukan berarti bahwa Mesir tidak mengalami masa paceklik
(bumi tidak menghasilkan), namun karena bangsa Mesir jauh-jauh hari telah
memersiapkan diri menghadapi musim paceklik melalui Yusuf yang dapat
mengartikan mimpi Raja Firaun (lihat selengkapnya cerita ini di Kejadian 41).
Sementara
saudara-saudaranya berangkat, Benyamin ditahan di rumah untuk menghibur diri
Yakub, ayah mereka. Mengapa harus sepuluh orang yang
diutus? Mengapa tidak hanya dua orang saja dengan banyak keledai/kuda, bukankah
itu cukup? Pengutusan sepuluh orang ini mungkin disebabkan karena pembelian
gandum di Mesir pada masa itu dijatah berdasarkan jumlah orangnya, sehingga
kalau yang datang hanya sedikit orang maka mereka hanya akan mendapatkan
sedikit gandum. Karena itu Yakub mengirmkan sebanyak mungkin anak, kecuali
Benyamin tentunya yang takut akan terjadi sesuatu hal yang tak diharapkannya
terjadi lagi, seperti apa yang telah terjadi pada Yusuf, putera kesayangannya.
Ketika
sepuluh saudara itu menghadap Mangkubumi/Wakil Raja Mesir untuk membeli gandum,
mereka sama sekali tidak mengenali pejabat itu sebagai saudara mereka. Dua
belas tahun atau lebih sudah berlalu. Pemuda kurus yang mereka jual dahulu
karena keiirian disebabkan rasa sayang ayah mereka yang berbeda kepadanya
dibandingkan kepada mereka, kini dia telah tumbuh menjadi orang dewasa. Kini
dia berdiri di hadapan mereka sebagai orang yang paling berkuasa di Mesir.
Bahasa, pakaian, sikap resmi dan kedudukannya ikut memainkan peranan
menyamarkan dirinya. Tidak ada sedikit pun dibenak kesepuluh anak-anak Yakub
bahwa mangkubumi itu adalah Yusuf, saudara mereka. Namun ternyata, Yusuf langsung
mengenali saudara-saudaranya, sekaligus ia teringat pada mimpinya yang bermakna
bahwa siapapun musuh dan yang menganiayanya akan diperhadapkan jatuh ke bawah
kuasanya (lihat Kejadian 37:7). Allah memeliharanya, dan dipakai Allah untuk
memelihara hidup orang lain.
Namun dalam cerita pada pasal-pasal selanjutnya,
kita ketahui bahwa Yusuf tetap tulus mengasihi saudara-saudaranya yang dahulu
pernah menjualnya menjadi seorang budak tersebut. Ia memerkenalkan dirinya
kepada saudara-saudaranya dan meminta mereka untuk menjemput ayah mereka dan
tinggal damai bersamanya di Tanah Mesir, karena tahun paceklik harus melewati
tujuh tahun. Hal itu semua menunjukkan bahwa pemeliharaan Tuhan kepada hidupnya
dijadikan Yusuf sebagai dasar untuk tetap mengampuni dan memelihara kehidupan
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar