Bahan Alkitab : Kejadian
33:1-12
Tema : KEAJAIBAN KASIH
Ayat Indah : 1 Korintus 13:13
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong anak:
- Mengetahui sebab
perselisihan Esau dan Ayub.
- Mengetahui peristiwa
pertemuan yang mengha-rukan antara Esau dan Yakub.
- Mengerti apa arti
sesungguhnya dari kasih dan menerapkannya dalam hidup mereka.
URAIAN PELAJARAN HARI INI
Dikisahkan sebelumnya bahwa Esau dan Daud adalah anak kembar dari
Ishak dan Ribka. Esau merupakan anak kesayangan ayahnya, sedangkan Daud adalah
anak kesayangan dari ibu mereka. Ciri tubuh
dan sifat Esau sangat berbeda dengan adik kembarnya, Yakub, dimana Esau
memiliki kulit yang berbulu lebat dan suka memburu. Sebaliknya,
Yakub justru berkulit bersih dan lebih suka tinggal di rumah, seperti memasak
dengan ibunya, daripada berburu seperti Esau.
Pada suatu kali Yakub
sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. Kata Esau
kepada Yakub: “Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah
itu, karena aku lelah.” Tetapi kata Yakub: “Juallah dahulu kepadaku hak
kesulunganmu.” Sahut Esau: “Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku
hak kesulungan itu?” Kata Yakub: “Bersumpahlah dahulu kepadaku.” Maka
bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. Lalu
Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan
minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan
itu. Kelak, Esau akhirnya menyadari kesalahannya dan menganggap
Yakub telah mempermainkannya.
Ketika Ishak, ayah
mereka menua dan akan membe-rikan berkat kesulungan, maka dengan cerdik Yakub
merebut dengan cara menipu ayahnya. Oleh karena itu Esau menaruh dendam kepada
Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia
berkata kepada dirinya sendiri: “Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu
tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh.” Dan oleh
karena itu Yakub melarikan diri dari hadapan Esau dan pergi ke Padan-Aram, di
mana pamannya tinggal.
Tahun-tahun pun
berlalu, setelah puluhan tahun tinggal di Padan-Aram, Yakub memutuskan bahwa
telah tiba waktunya untuk kembali ke tanah kelahiran. Namun demikian ia masih
merasa begitu takut, mengingat perselisihannya dengan abangnya, Esau. Sebelum
ia memasuki wilayah Esau, Yakub sengaja menyuruh para bawahannya untuk
memberitahukan kedatangannya.
Begitu gelisahnya
hati Yakub begitu mengetahui bahwa jawaban baginya adalah rencana kedatangan
abangnya dengan 400 pasukan, pastilah saya akan celaka, ‘demikian mungkin dalam
benak Yakub.
Namun apakah yang terjadi? Tetapi Esau
berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia,
lalu bertangis-tangisanlah mereka. Kerinduan dan Kasih mereka melampaui dendam
dan kebencian di hati mereka. Kasih merupakan alat Tuhan bagi kita untuk dapat
memaafkan seberapa pun besarnya kesalahan orang lain. Kasih membuat kita
bersukacita memberikan maaf kepada orang lain. Kasih itu begitu ajaibnya
sehingga mampu melakukan sesuatu yang dipandang mustahil bagi orang lain:
memberi maaf kepada orang yang telah memberikan rasa sakit yang teramat kepada
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar