Minggu, 12 November 2017

Mencari Keidealan Posisi Laki-laki dan Perempuan



Bahan Penelahan Alkitab, untuk studi kritis awal
Kejadian 2:4b-25
Topik: Mencari Keidealan Posisi Laki-laki dan Perempuan[1]
Jumat, 29 September 2017


Persiapan:
-   Alkitab dan KJ
-   Buku catatan dan Pena
-   Mahasiswa dibagi ke dalam 3-4 Kelompok
-   Petugas Ibadah:
Bernyanyi KJ No. 19;1,4
Doa Pembuka
Bernyanyi KJ No. 341:1

Pengantar Diskusi:
Men are from Mars, Women are from Venus. Buku karya John Gray yang laris dan sangat terkenal tersebut setidaknya menggambarkan kompleksitas hubungan antara laki-laki dan perempuan. Disebutkan demikian, awalnya laki-laki berasal dari planet Mars dan perempuan dari Venus, mereka saling jatuh cinta dan menjalin hubungan penuh bahagia karena saling menerima perbedaan satu dengan lainnya. Lalu mereka pun berangkat ke bumi, mereka menjadi amnesia, lupa bahwa mereka berasal dari planet yang berlainan. Persoalan pun mulai bermunculan.
Teks yang akan kita telaah ini menarik untuk dibaca dan tentunya dikaji dengan teliti. Beberapa penafsiran Yahudi menjadikannya sebagai dasar bagi pembentukan pernikahan. Kita tentu akan melihat dari perspektif yang berbeda. Mencari keidealan posisi laki-laki dan perempuan.
Penelitian kritis mengatakan bahwa perikop ini berasal dari Sumber Yahwis, yang dituliskan sekitar abad 10 sM, pada masa Daud menjadi raja di Israel raya. Tentu saja bagaimana penulis perikop ini mencoba untuk melihat keidealan dalam kondisi masyarakat Israel yang sangat patriakhal (pengagungan kelaki-lakian) adalah suatu upaya yang kontroversial pada masanya. Ketika zaman perempuan hanya sering dijadikan “objek”, penulis menawarkan sesuatu yang berbeda bagi para pembaca.
Untuk melihat apa “perbedaan” yang ditawarkan itu, marilah kita coba menjawab beberapa panduan berupa pertanyaan di bawah ini:
1.   Dalam teks ini, apa maksud Tuhan menciptakan manusia dan mengapa diciptakan pula suatu larangan (ay. 16-17)?
2.  Mengapa manusia diciptakan dari tanah (ay. 7) dan rusuk (ay. 21), apakah kira-kira makna teologisnya?
3.  “Penolong yang sepadan” (ay. 18, 20), apa maksud teks dan konsekuensinya bagi hidup kita yang ideal saat ini?

Diskusi dan Presentasi Kelompok
Bernyanyi KJ No. 427: 1,3
Doa Penutup


[1] Oleh Pdt. Roy Charly Sipahutar, dibawakan pada PA mahasiswa/i anggota Bimbingan Akademik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar