Kamis, 23 Oktober 2014

TUHANKU HEBAT, KARENANYA KUPUJI DIA..!!!! (Mazmur 104:24-30)



Bahan Alkitab      :     Mazmur 104:24-30
Tema                   :     TUHANKU HEBAT, KARENANYA KUPUJI DIA..!!!!
Ayat Indah           :     Lukas 17:19
“...imanmu telah menyelamatkan engkau.”
NILAI KRISTIANI MELALUI PELAJARAN HARI INI
Menolong anak:
v Anak Sekolah Minggu mengetahui apa yang telah diperbuat Allah pada masa penciptaan.
v Anak Sekolah Minggu mengetahui pemeliharaan Allah terhadap apa yang telah diciptakan-Nya.
v Anak Sekolah Minggu mengerti untuk mengucap syukur terhadap apa yang telah Allah perbuat.
URAIAN PELAJARAN  HARI INI
Dulu, bangsa-bangsa Timur, termasuk nenek moyang kita begitu takutnya melihat fenomena-fenomena alam yang tidak biasa terjadi. Misalnya bila terjadi gerhana matahari atau bulan, gempa bumi, perubahan warna air di sungai, sampai kepada hujan yang berkepanjangan sekalipun. Nenek moyang kita gentar sekaligus beranggapan bahwa itu semua terjadi karena ada kekuatan lain yang sedang murka, dalam hal ini mereka sebut sebagai Dewa. Semuanya ini digerakkan oleh para Dewa dan manusia hanya bisa menerima dengan pasrah saja.

SEKSUALITAS



(Suatu tinjauan Teologis Alkitabiah terhadap Seksualitas)
I. Pengertian
Ada tiga istilah berkaitan dengan “seks” yang penggunaannya hampir sama dan bahkan kadang tumpang tindih, yakni seks, gender dan “seksualitas”. Ketiga istilah ini memang memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan yang paling menonjol adalah bahwa ketiganya membicarakan mengenai “jenis kelamin”. Perbedaannya adalah: seks lebih ditekankan pada keadaan anatomis manusia yang kemudian memberi “identitas” kepada yang bersangkutan. Jika seks adalah jenis kelamin fisik, maka gender adalah “jenis kelamin sosial” yang identifikasinya bukan karena secara kodrati sudah given (terberikan), melainkan lebih karena konstruksi sosial (satpam dan sekretaris adalah dua contoh ekstrem mengenai gender, jenis kelamin sosial akibat dikonstruksi masyarakat).
Sedangkan “seksualitas” lebih luas lagi maknanya mencakup tidak hanya seks, tapi bahkan kadang juga gender. Jika seks mendefinisikan jenis kelamin fisik hanya pada “jenis” laki-laki dan perempuan dengan pendekatan anatomis, maka seksualitas berbicara lebih jauh lagi, yakni adanya bentuk-bentuk lain di luar itu, termasuk masalah norma. Jika seks berorientasi fisik-anatomis dan gender berorientasi sosial, maka seksualitas adalah kompleksitas dari dua jenis orientasi sebelumnya, mulai dari fisik, emosi, sikap, bahkan moral dan norma-norma sosial.[1] Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural.