Sabtu, 30 November 2013

MENCARI BAYI TUHANKU

Desember yang dinanti akhirnya hadir juga,
Semua mata mulai mengarah ke palungan
Tiket  sudah dipesan, sudah saatnya berangkat
Bethlehem sudah menunggu

Anak Sekolah Minggu dengan baju berwarna merah, sepatu berkerlip
Remaja puteri dengan pita merah muda yang tak lekang oleh waktu
Ibuku yang mulai mempersiapkan adonan kue kering

Ayah yang mengerti sekali bahwa bulan ini harus bekerja lebih, karena pengeluaran juga lebih
Panitia Natal pun telah dibentuk, bahkan 3 bulan lalu
Para pejabat kami tiba-tiba memegang Alkitab, lebih mudah tersenyum
Pendeta telah mempersiapkan renungan terbaik
Gereja penuh tiba-tiba
Piringan lagu Natal berdebu telah dibersihkan, segera diletakkan paling atas
Semua itu dibungkus dan akan diantarkan sebagai kado bagi Sang Bayi, di kandang yang bau..

Sekarang, semua telah berdiri di pintu kandang
Saling berpandangan heran dan terkejut setelah menilik ke dalam
Ke manakah Sang Bayi...??? Bukankah seharusnya Ia ada di sana?
Mungkin kita salah kandang? Ataukah salah masuk gang...???

Tidak, benar ini adalah tempatnya..!! Ini kandang yang bau itu..
Tetapi di manakah Dia?? Di mana Sang Bayi?
Semua bertanya-tanya, mondar-mandir
Semua semakin gelisah, panik, Bayi Tuhanku Hilang...!!!

“Saya tahu Dia ada di mana...”
Suara parau itu memaksa setiap orang mengalihkan mata padanya...
“Dia tidak ada di sana lagi, Ia sudah beranjak dewasa...
Kemarin aku melihat-Nya di Kota, menghardik para pemuka agama
Di Rumah Ibadah kita, membalikkan meja-meja..
Berdebat keras dengan para pemilik hukum
Suara-Nya membuat para sok tahu terdiam..!!!”


“Namun demikian, teman...
Aku melihat-Nya, sungguh, Dia juga memberikan pengampunan..
Menyembuhkan yang sakit...
Melepaskan kemanusiaan kita dari kuasa jahat...
Memberikan semangat bagi yang menangis...
Menangis ketika mendengar kedukaan Maria dan Marta...
Mengajarkan welas asih, memberi makanan ketika perut kami merintih...
Ia mau berbicara kepada para pelacur, tidak menghakimi mereka...
Bahkan mengorbankan darah bagi para sahabat-Nya...

Bayi itu bukanlah hilang teman, tidak ada yang mengambilnya,
Tetapi Dia juga tidak ada lagi di sana,
karena Ia sudah beranjak dewasa....

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar