Senin, 24 Desember 2018

Kisah mengharukan: Maafkan aku, ayah..

Kisah ini banyak ditemui di berbagai sumber, tapi sayang untuk tidak dibagi...

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya.
Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Senin, 17 Desember 2018

TERTIB ACARA NATAL SEKOLAH MINGGU




TERTIB ACARA NATAL SEKOLAH MINGGU
GPP SIARO, RESORT TAPANULI UTARA I
Rabu, 19 Desember 2018, Pukul 18.00 WIB

Thema: Sukacita milikku, juga bagi semua orang (Filipi 4:4) 

I.  PRA-IBADAH
1.   Persiapan
2.   Ucapan Selamat Natal:   a. Mewakili Guru Sekolah Minggu
                                          b. Mewakili Sekolah Minggu
                                          c. Mewakili R/NGPP
                                          d. Mewakili Orang Tua
                                          e. Majelis Sekolah Minggu/ Parhalado
                                          f. Kepala Desa Siaro

3.   Menyalakan Lilin:   a. Kepala Desa Siaro
                                b. Majelis Sekolah Minggu/ Parhalado
                                c. Mewakili Orang Tua
                                d. Mewakili R/NGPP
                                e. Mewakili Sekolah Minggu
                                f. Mewakili Guru Sekolah Minggu
4.   Tarian Malaikat

II.  IBADAH
1.  Bernyanyi BE No. 62: 1-2      “Halalas ni roha godang”
Halalas ni roha godang, na hubaritahon on. Nunga tubu Sipalua di hita jolma on. Hasangapon di Debata, laos dame, dame, dame ma di jolma. Lomo ni roha ni Debata do hita jolma on.
(Jemaat berdiri)
Ai saborngin on do binsar bintang di na holom i. Sumondangi hagolapon, na di rohanta i. Hasangapon di Debata, laos dame, dame, dame ma di jolma. Lomo ni roha ni Debata do hita jolma on.
2.  PANGGILAN BERIBADAH  (P: Pemimpin, J: Jemaat)
P   :    Perayaan Natal Sekolah Minggu GPP Siaro ini diadakan hanya di dalam Nama Allah Bapa, Nama Putra-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi. Amin.
J   :    Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah hadir di dunia ini.
P   :    Firman itu telah menjadi manusia dan Dia diam di antara kita.
J   :    Terima kasih Tuhan Yesus atas kasih-Mu kepada kami.

Kamis, 01 November 2018

GEREJA DAN PEREMPUAN

(Refleksi Keikutsertaan Aktif Perempuan dalam Pelayanan Gereja)


Dulu, nun jauh di seberang lautan sana, hiduplah seorang gadis manis bernama Hester Needham. Ia lahir 23 Januari 1843 di kota yang dikenal sebagai salah satu pusat industri dunia ketika itu, London ibukota Inggris Raya, dan memiliki pengalaman yang cukup baik. Dia mahir melukis, pernah bekerja di luar negeri (Italia), aktif dalam organisasi keperempuanan dan pemuda juga seorang Guru Sekolah Minggu yang kreatif.
13 April 1889, ia menerima surat edaran yang berisikan kebutuhan Guru Perempuan Kristen di wilayah Afrika, Tiongkok, Jawa, Kalimantan, dan juga: Sumatera. Setelah melapor kepada Pdt. Dr. A. Schreiber di Barmen (Jerman), maka dipastikanlah bahwa Needman diutus ke Sumatera, Tapanuli, Silindung, Pansurnapitu. Needham tiba di Teluk Sibolga pada tanggal 10 Desember 1889. Inilah saat yang merupakan awal kegiatan dan pelayanan yang terarah kepada perempuan Batak. 16 Desember 1889, bersama Pdt. Meerwaldt ia sampai di Pansurnapitu, dan mereka segera berjalan-jalan melihat sekolah-sekolah yang ada di sana. Namun hatinya begitu teriris, air matanya menetes melihat kenyataan tidak ada satupun perempuan Batak yang duduk di bangku sekolah! Sejak saat itulah ia berjanji akan setia melayani perempuan Batak.